Aku hanya Ingin Bersandar di Ka’bah, 5 Detik Saja (Kenapa Aku Senang Candai Malaikat)
Sempat sesat dan bercanda-canda dengan kata “Tuhan” hingga disebut aneh, gila atau apalah itu. Aku bertaubat dan mencoba kembali mengenal-Nya dengan cara berpikir yang lebih bijak dan pikiran yang terpantau oleh orang yang paham. Alhamdulillah aku sudah tidak lagi bercanda-canda dengan nama-Nya walaupun terkadang masih suka terlepas namun, istighfar selalu menyertai perkataan yang terlepas itu. Aku tidak mengerti mengapa aku diberikan akal yang begitu tajam yang hingga kini terkadang masih mengadukan antara iman dan akal. Aku bisa saja mengkorek-korek kesempurnaan dan menjadikannya lubang namun, Alhamdulillah iman ini masih dijaga-Nya dengan baik. Orang bilang isi kepala ini berbahaya. Pertanyaan-pertanyaan yang di luar jangkauan seringkali muncul dengan rasional. Bantahan-bantahan terhadap sesuatu seringkali membuat orang-orang disekitarku lupa bahwa aku hanya orang biasa yang penuh humor dan canda. Syukur Alhamdulillah, Tersudut pun aku masih diizinkan tersenyum ole...