Cerita Tentang Prosedur Pembuatan SIM C

Ketika teman saya sedang membuat SIM di sebuah polres metro yang berada di persimpangan jalan, seorang polisi yang mengatakan bahwa “prosedur di Indonesia memang rumit, sehingga masyarakat lebih memilih jalan pintas. Lanjutnya dengan alis yang merapat “sebenarnya saya bingung harus melayani masyarakat dengan bagaimana! pilih masyarakat atau peraturan??? tapi tak apa lah saya pilih masyarakat, toh saya juga kedapatan untung.”

Kini biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat SIM C naik menjadi kurang lebihnya Rp 350.000,00 jika melalui jalan pintas (Rp 75.000,00 jika mengikuti prosedur yang benar)… katanya sich harganya naik karena sekarang dipotong untuk orang KPK, tapi saya kurang tahu juga si…caranya memang cukup singkat jika dibandingkan dengan cara yang sesuai pada prosedurnya, yaitu cukup mengikuti tes sebagai formalitas, lalu penguji mengatakan “kamu minggu depan balik lagi ya” sebuah pernyataan bahwa si peserta itu tidak lulus, padahal setelah itu peserta tes langsung mengikuti tahap psikotes. “Pokoknya beres deh…” ujar polisi tersebut, kemudian polisi tersebut menyebutkan syarat wajib yang tidak bisa di tolak, “asalkan kalian mempan diphoto SIM jadi dalam sehari!!!” ucapnya dengan lantang.


Aduuuuh… kalo dari setiap individu masyarakat seperti itu, dan di tambah dengan oknum yang melayaninya, ya sudah… habis sudah keterlibatan hukum di Indonesia, tapi saya juga begitu sih…
Terus terang saya bingung harus bagaimana menghadapi prosedur-prosedur yang rumit ini.
Aduuuh… Adeeem daaaaach…… Indonesia maju terus… dibodohi dan membodohi terussss menerusssss!!!

Prosedur-prosedur yang terlalu rumit membuat rakyat menjadi malas mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan, “malas karena prosedur yang rumit atau malas karena kebiasaan???” coba anda bayangkan, masyarakat dan komisi disiplin sama-sama merauk keuntungan dari peristiwa ini, Permintaan rakyat menjadi lebih cepat, Aparat semakin merapat dan Kedisisplinan semakin tersirat…

Copyrighted by Annas@2008

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Adzan dulu!

Jumlah Korban Bom UN di Indonesia Melebihi Jumlah Korban Bom Maraton di Boston

Tak Ingin Merindu