Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Pendakian 5-7 Juli 2013 (Tukang Pop Mie bikin Malu)

Gambar
Kami berjalan dengan diawali doa dalam bentuk lingkaran dengan tangan yang masing-masing menengadah ke atas dan kepala yang bertunduk malu mengharap ijabah dari sang pencipta. Perjalanan ini tidak berawal dari perencanaan yang besar, mungkin pembaca ini akan mengatakan nora untuk tulisan ini karena perjalanan yang hanya ke sebuah gunung bernama Gunung Gede Pangrango namun, bukan perjalanan pada gunung tersebut yang hendak ku ceritakan disini melainkan, beberapa nilai tak yang terlepaskan dari ingatan untuk sebuah kehidupan dan pencerminan terhadap tatanan hidup masyarakat belakangan ini. Sebenarnya sudah lama sekali aku ingin menuliskan ini namun, baru sekarang ini aku sempat menuangkannya di sisa waktu 1 jam untuk menunggu adzan maghrib ini. Baiklah, tidak perlu basa-basi lagi, mari kita memasuki tuangan ini. Di tengah pendakian aku beristirahat dan ku temui seorang bapak-bapak berjualan Pop Mie di tengah gunung itu. Karena tidak lapar, ku lanjutkan kembali

First Day in Nizamia Andalusia School

Gambar
Today is the first day I become a class teacher in Nizamia Andalusia Elementary School. It feels so interesting to play with students here. This school activities which are always started by reciting do’a bring me to the heaven surroundings. These kids offer something different to my words when they recite do’a and expectation in learning. I do not see the ordinary Indonesia which is always riot and unorganized. I find the future of Indonesia in this school. Ya, this education is facilitated completely and well organized. This kind of education is not noisy in notes and books but in actions and real-activities. Islamism, Nationalism, and Internationalism are three pillars basically stand under this school. This three pillars is completely meet the needs of this global era and the demands of human being. Islamism teaches children to have a beautiful moral and akhlak to improve the human quality of this era. It omits differences of human being so that all people in the

Jangan Adzan dulu!

Gambar
Ini adalah sebuah pagi yang aku dipaksa untuk menuliskan kata-kata ini oleh hatiku. Sok serius banget ya, hahaa Hari ini adalah hari senin, hari yang agak menjengkelkan. Ya, hari senin adalah hari dimana aku harus berangkat ke sekolah lebih awal karena tugas piket. Setiap hari minggu malam, rutinitasku adalah bermain futsal. Hmmm,, keinginanku melakukan puasa senin kamis teruji sangat keras disini. Setelah bermain futsal, tentu aku membutuhkan istirahat dan ingin tidur lebih awal tapi, aku harus menyiapkan makanan untuk saur terlebih dahulu baru tidur. Selanjutnya, aku harus bangun lebih awal untuk saur. Ba’da subuh, aku tidur lagi sejenak. Rasanya nikmat sekali jika hari senin adalah hari bebas. Hmmm. Namun senin ini, kacau. Yang ku tahu waktu imsak pagi ini jatuh pada pukul 4.28 dan adzan pukul 4.38. Alarm handphoneku yang berbunyi sorakan keras Milanisti “Milaaanosiaaamoonooooiii” telah bordering lebih dari 2 kali. Dan pada dering yang kesekiankalinya, aku pun terb