Biography

Annas Surdyanto nama lengkapku. Aku dilahirkan di Jakarta pada hari Rabu, tepat ketika bulan Agustus memasuki minggu ketiga. Aku dilahirkan dari Rahim ibuku sepuluh menit sesudah kelahiran saudara kembarku yang bernama Annur Syahdyanto.
Sejak kecil aku sudah dibuat benci oleh panasnya matahari. Karena panas itu sering membuatku menunda hobiku untuk bermain sepak bola. Beranjak dewasa, aku mulai dibuat benci oleh mahalnya harga alat-alat musik sehingga aku tidak bisa membelinya untuk belajar. Memasuki usia 13 tahun, aku dibuat jatuh cinta pada sejarah negeri ini. Guru SMP-ku di kelas 3 SMP selalu bercerita tentang tanah merah putih ini dengan penuh pengkhayatan hingga aku tak pernah ingin absen pada setiap pelajaran Sejarah.
Pada usia 16 tahun, aku dibuat muak oleh kata cinta terhadap seorang wanita. Karena itu membuat lupa kebanyakan teman-temanku pada teman-temannya. Beruntung di usia 17 tahun aku mulai berkenalan dengan syair-syair gila Rumi yang dikenalkan oleh seorang karib, Handi Hidayat. Di usia selanjutnya, aku terjebak masuk dalam pergaulan dengan genre musik metal, walaupun sejak kecil aku selalu diiringi dengan lagu-lagu classic rock.
19 tahun usia hidupku, aku membalik metal menjadi marawis. Mulai membuat lagu shalawat yang aneh. Shalawat dengan genre death metal yang belum pernah ada di atas bumi ini. Alhamdulillah, segala perjalanan yang kulalui telah membentuk iman dan meninggalkan banyak jejak untuk aku terus belajar dan menjalani kehidupan ini.
Aku beranjak dewasa bersama ayah, ibu, saudara, teman-teman, guru, dan orang-orang yang menyayangi dan memusuhiku. Sampai saat ini, waktuku telah banyak dimakan oleh pendidikan formal, irama musik, tendangan sepak bola, genjotan sepeda, panas aspal, bacaan syair manusia dan perkataan syair Tuhan. Itu lah sedikit tentang apa yang mempengaruhi diriku hingga saat ini. Namun, di balik itu semua terdapat juga banyak sekali coretan-coretan hina yang tak berbentuk dan tak juga bermakna. Maha Besar Allah yang masih menutupi aib-aibku. Sebagai manusia yang tidak sempurna, tidak sedikit jejak memalukan yang telah tertulis di catatan malaikat atas namaku.
Saat ini, seperempat abad sudah aku hidup di dunia ini dengan berbagai keadaan, kekeluargaan, persahabatan, perdamaian, pendidikan, percintaan, perkelahian, perdebatan, pertentangan, dan hikmah. Semua menancap keras di jiwa dan ragaku hingga membentuk karya-karya yang mungkin bagus dan mungkin pula memuakan. Yang paling jelas tentang diri ini adalah, I just wanna make something. Maha Benar Allah dengan segala firmannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Prosedur Pembuatan SIM C

Bianca: Antara Kemenangan dan Keikhlasan

???