Cahaya di atas Cahaya

Salam,

Di tengah carut marut kepala yang disebabkan oleh tugas akhir (tesis), aku teringat lagu yang 2 tahun lalu kuciptakan. Lagu ini sering kuputar karena cukup menguatkan mental dan hati ini. Wajar saja, lagu ini mengadopsi surah An-Nuur: 35.

Cahaya di atas Cahaya judulnya, kalau diterjemahkan ke bahasa Arab judulnya memang persis seperti sebuah ungkapan yang menggambarkan Zat Yang Maha Agung, yaitu Nuurun ‘alaa Nuur. Maknanya kurang lebih adalah bahwa Allah pemberi cahaya kepada langit dan bumi, pembimbing dan pemberi petunjuk bagi siapa saja yang ia kehendaki, ia yang mengatur segala urusan yang ada di langit dan di bumi. Ya kurang lebih seperti itulah makna tersirat dari kata cahaya itu.

Curhat sedikit ya? Cukup sulit berjalan pada jalan yang lurus, terkadang terbentur oleh keadaan yang menyaratkan seseorang untuk berkata yang bukan pada fakta, terkadang keadaan itu seakan memaksa seseorang untuk keluar dari jalan yang benar, dan faktanya kali ini, keadaan memaksaku untuk berbuat kecurangan pada pembuatan tesisku. Hahaa. Semoga tidak terjadi. Aamiin.

“Dia selalu sinarkan cahaya-cahaya yang indah” itulah lirik yang menguatkanku untuk tetap berdiri pada jalan yang benar, #azeeek… Ia selalu memberi petunjuk dan bimbingan. Terasa si, bukan cuma isu dari ustadz ataupun media dakwah. Hingga pada akhirnya kulantunkan “ku tak, tak kan ubah jalanku ini menghadapi semua ini, ku tak, tak kan pergi mundur dari semua ini.” 

Laa tahzan, innallaha ma ‘anaa (At Tawbah: 40), itulah kalimat yang paling menguatkan pada lagu ini. Kalimat itu terpampang jelas sebagai jantung lagu ini bahwa “tak kan, ku menangis karena Allah selalu di sisi.”

Keadaan bahkan seakan membuatku terjatuh, namun Allah mengingatkan dengan firman-Nya dalam Al Qur’an bahwa tidak mungkin ada masalah yang di melebihi kesanggupan manusia untuk melewatinya. Hingga tersirat pada akhir lagu ini bahwa sekalipun aku terjatuh aku tidak akan berteriak. Dan memang baiknya adalah bangkit untuk kemudian bertekad “ku tetap berdiri, kitab-Nya tak kan ku lepaskan.”

That’s all tulisanku kali ini, semoga menghibur. 

Song at: 

Salam
Annas Surdyanto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Tentang Prosedur Pembuatan SIM C

Bianca: Antara Kemenangan dan Keikhlasan

???